PMK ITS Event Update

Kamis, 03 Oktober 2013

Get Up and Go: Review Persekutuan Jumat 27 September 2013



Shallom teman-teman PMK ITS
Apa kabar nya nih? LUAR BIASA! Hahahaa :D
Dalam posting-an kali ini, kita akan membahas bahasan di Persekutuan Jumat, tanggal 27 September 2013 lalu.
Materi disampaikan oleh Kak Rendra Himawan dengan tema “Get Up and Go!”
Kak Rendra menyampaikan bahwa kita harus meninggalkan zona nyaman kita. Apasih zona nyaman itu teman-teman?
Comfort zone: "When everything is on your range.. So you can do everything without even thinking.."
Jadi, zona nyaman adalah ketika semua di  dalam jangkauan kita, maka kita dapat melakukan sesuatu tanpa harus berfikir. Contohnya seperti kebiasaan, rutinitas, kemampuan, pengetahuan, perilaku.

Roma 12:2
"Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna."

Kak Rendra juga mengingatkan kita untuk membedakan antara kondisi baik-baik dan kondisi nyaman, karena kebanyakan orang Kristen saat merasa tidak nyaman ia merasa tidak baik-baik. Yang lama memang lebih nyaman, tapi yang lebih baik adalah yang baru. Apabila kamu tetap berada pada zona lama maka kamu tidak bisa maju untuk melakukan yang baik. Kita harus berani untuk menghadapi yang tidak nyaman. Selama kamu tidak meninggalkan Yesus, kamu tetap di pimpin saat tidak nyaman.

" Don't become so well adjusted to your culture that you fix into it whitout even thinking. Instead fix your attention on God" (MSG)

Jadi apakah kalian masih berada di zona nyaman kalian? Seperti apa sih tanda-tanda orang yang masih di zona nyamannya? Kak Rendra menjelaskan, ada 4 hal ciri orang  tinggal dalam comfort zone :
- NEVER attention on God, yaitu mengabaikan Tuhan.
- NEVER changed, yaitu tidak pernah berubah. Hidup nya monoton dan begitu-begitu saja.
- NEVER know Gods will, tidak tahu kehendak Tuhan dalam hidupnya apalagi melakukannya.
- NEVER be mature, tidak pernah dewasa.

Nah, Kak Rendra memberi tips pula agar kita keluar dari zona nyaman kita. Tips nya adalah: upgrade semua skill. Skill seperti apa? Habits, routines, skills, knowledge, attitude, behavior.
Perubahan orang Kristen selalu terjadi dari dalam ke luar, artinya karena prinsip kebenaran dalam kamu yang mengubah lingkunganmu, bukan sebaliknya

Ada 4 zona yg dimiliki manusia :
1 comfort zone.
2 panic zone (first time doing something)
3 learning zone ( receiving something new, need " never give up " aplication, enlarge your capacity )
4 magic zone ( the final zone , between success or failed, success will bring you to the next level of comfort zone, failed will bring you to the same comfort zone)

Untuk keluar dari zona nyaman kita, kita harus melangkah ke zona panik. Zona panik adalah saat kita melakukan sesuatu untuk pertama kali, misalnya saja menjadi WL (Worship Leader) untuk pertama kali. Akan merasa deg-deg an sekali untuk melakukan sesuatu untuk pertama kalinya, namun kita bisa memilih untuk menghadapinya dalam rasa takut atau berani. Apabila kita takut, maka kita akan kembali lagi ke zona nyaman kita.
Setelah sukses keluar dari zona panik kita, kita akan masuk dalam learning zone atau zona belajar. Didalam zona ini kita akan terus menerus melakukan hal yang kita lakukan dalam zona panik, akan ada 2nd time, 3rd time dan seterusnya. Namun kali ini tanpa rasa panik.
Nah, zona terakhir adalah magic zone atau final zone. Disini ketika kita telah melakukan segala sesuatu dari hal kecil, maka kita akan di beri sesuatu yang lebih besar lagi. Dan kita harus melakukannya dengan berani atau akan kembali lagi ke zona nyaman.

Kak Rendra memberikan sebuah kasus yaitu ketika kita datang dalam sebuah persekutuan. Seringkali kita datang hanya dengan teman-teman dekat kita, bertegur sapa hanya dengan orang yang kita kenal tanpa berkenalan dengan orang-orang baru. Inilah yang disebut dengan zona nyaman. Apabila kita mau keluar dari zona nyaman kita tentu kita harus mau untuk bertegur sapa dengan yang lain, tidak hanya dengan orang-orang yang kita kenal.
Namun tetap, ketika datang ke persekutuan yang terpenting adalah bertemu dengan Tuhan. Kak Rendra menceritakan bahwa pernah ada satu rekannya berkata, “Saya tidak perlu ikut ibadah, saya cukup menyembah Tuhan dan membaca firman Tuhan di rumah. Kan sama saja seperti di gereja.”
Pertanyaannya adalah: Apakah kita tetap bertemu dengan Tuhan apabila tidak ikut ibadah?

Firman Tuhan berkata dalam Ibrani 10:25
"Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat."

Zona nyaman kita butuhkan namun dalam porsi yang tetap, tidak berlebihan, dan tidak untuk menetap disana. :)
"Comfortable we need it with the righ portion"

Sekian review dari kami tentang Persekutuan Jumat yang lalu. Semoga menjadi berkat untuk teman-teman semua :D
Jangan lupa untuk datang di Persekutuan Jumat 4 Oktober teman-teman :D Tetap di hari jumat di teater B ITS jam 11 pagi. 
Semangat kuliah dan melayani Tuhan teman-teman :D Tuhan Yesus memberkati. 

Rabu, 02 Oktober 2013

Review Persekutuan Jumat 20 September 2013



Shallom teman-teman :D
Berikut kami akan memberikan sekilas review tentang ibadah Persekutuan Jumat (PJ) pada tanggal 20 September 2013, kemarin.

Khusus Persekutuan Jumat yang kemarin dilayani oleh para wisudawan/wisudawati PMK ITS :)
Setelah wisudawan/wisudawati menyanyikan lagu persahabatan dan menerima cenderamata, ada sesi sharing/talkshow dengan mereka dan para mahasiswa PMK ITS. Mereka para calon alumni adalah Kak Septian Geges (TC-2009), Arcos , Mutiara Arum (Biologi-2009), Beethoven Hage (Sistem Perkapalan-2009), dan Kak Vivin Violita (Teknik Elektro-2009)

Pertanyaan 1: Bagaimana kesan pertama masuk ITS?
Kak Vivin: Sebenarnya ingin di ITB
Kak Beethoven: Sebenarnya ingin di Teknik Mesin
Kak Mutiara: Sebenarnya ingin di kedokteran Unair
Kak Arcos: Dari awal sudah ingin masuk Institut
Kak Geges: Sudah suka dengan yang berhubungan dengan computer

Pertanyaan ke 2: (untuk Kak Geges) Kak Geges kenapa suka tertawa terus?
Kak Geges: Sudah bawaan dari orangtua :))

Pertanyaan ke 3: Bagaimana suka duka selama kuliah, dan bagaimana Tuhan bekerja dalam hidup saudara-saudara selama kuliah?
Kak Arcos: Saya banyak ditolong Tuhan dalam hal pengerjaan dan sidang Tugas Akhir (TA)
Kak Mutiara: Saya diingatkan Tuhan melalui orang tua, untuk mulai bekerja dari awal.
"Ketika kamu punya mimpi, bermimpilah!!"
Kak Beethoven: Tuhan bekerja sangat besar , untuk berkeluarga di kepengurusan PMK. Dan dalam bekerja dalam kepribadian yang bertolak belakang dari karakternya. Juga melayani Tuhan di PMK.

Kemudian para Kakak wisudawan/wisudawati berpesan kepada para mahasiswa: "Harus tetap fokus kepada Tuhan , sesuai dengan rencanaNya."

Segenap mahasiswa PMK ITS mengucapkan selamat kepada kakak-kakak wisudawan/wisudawati 107 ITS! :D
Tuhan memberkati dalam setiap langkah, serta tetap menjadi berkat bagi orang lain, sukses selalu, dan tetap semangat dalam melayani Tuhan.
Dan semoga review ini menjadi berkat bagi kita semua :)
Tuhan Yesus memberkati.